Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone bervolume tinggi. Berdasar penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama
lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada
telinga.Kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda. Saat ini
mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa.
“Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi
ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak
kemampuan mendengar bisa menghilang,” jelas salah seorang peneliti pada
International Herald Tribune.
Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks.
Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan
didapatkan di pertengahan usia 20-an.Bagaimanapun, mendengarkan musik
melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa
mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik
dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi
sekitar.Penyebab gangguan pendengaran memang beragam. Bergantung juga
pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan
untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak
20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat
berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat didengar manusia.
Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun
menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap
kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat
untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh
terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia Sampai saat
ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik
terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut.Mengenai
pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan earphone dapat mempengaruhi ambang pendengaran , terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.
Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah : dengan
mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone.
Namun seringkali juga orang-orang menggunakan earphone pada
tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus ,dsb,
jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume earphone lebih
keras lagi. Beberapa saran untuk mengurangi efek samping misalnya
menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih
terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang
kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di
lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran
dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar.

Rabu, 02 November 2011
Rabu, 07 September 2011
Cinta Platonis
Sebuah kata yang tidak biasa, sekaligus
memiliki arti yang tidak biasa pula. Mari bersama-sama kita memahami
arti cinta ini. Sebuah cinta yang “luarbiasa”, namun dijalani dengan
cara yang biasa, tidak rumit.
Cinta platonis dalam bahasa aslinya
adalah “amor platonicus” ditemukan dalam naskah Plato yg berjudul
Symposium. Kata platonis sendiri diluar lingkup filsafat mengacu pada
persaudaraan. Sedangkan dalam bahasa sehari-hari bisa diartikan kontras
dengan aktivtas seksual atau tersublimasinya ketertarikan fisik. Sebuah
cinta yang murni spiritual, bebas dari keinginan sensual dalam hubungan
antar dua orang yang berlawanan jenis.
Dua perbedaan utama yang
mengidentifikasikan cinta platonis adalah absennya sentuhan fisik dan
kata-kata cinta. Asmara tidak dapat diterima dalam hubungan platonis
ini.
Hubungan yang terjadi adalah antara jenis
kelamin yang berbeda bagi orang yang menikmati satu sama lain tetapi
tidak dapat memiliki hubungan romantis karena status perkawinan, agama,
umur, pekerjaan atau peringkat. Mereka yang mengalami cinta ini tidak
dapat bersatu dgn alasan yang tidak bisa ditembus tanpa mengalami proses
menyakitkan.
Platonis menjadi hubungan yang lebih
dalam dan lebih baik dari waktu ke waktu jika kedua belah pihak
menghormati batas-batas dan tidak terlibat secara fisik. Cinta platonis
adalah dari leher keatas. Sebuah prasyarat untuk mencintai jiwa lebih
daripada tubuh.
Berikut adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris yang cukup menggambarkan arti cinta platonis :
Love does not consist in gazing at each other but in looking outward together in the same direction.
Dan ini adalah puisi Khalil Gibran
yangcukup menyentuh, karena penyajiannya begitu indah, dan merunut nilai
dari platonis itu sendiri:
isi setiap cangkir lain, tapi tidak minum dari satu cangkir
Mencintai satu sama lain, tetapi tidak membuat ikatan cinta
berikan hati Anda, tetap tidak saling menjaga
berdiri bersama namun tidak terlalu dekat untuk bersama-sama
Jadi bagaimana kita hendak
mengintepretasikan cinta platonis, Cinta yang tragis atau indah? Pada
awalnya saya berpikir bahwa ini adalah cinta yang tragis, seperti cinta
terpendam, Secret love. Beberapa penulis blog juga beranggapan demikian.
Tetapi cinta yang terpendam pastilah memiliki sesuatu yang tersembunyi
pula, seperti imajinasi untuk memiliki tubuh. Sedangkan, telah di
jelaskan pada awal tulisan ini, cinta platonis mengesampingkan
ketertarikan seksual. Peduli, meski tanpa cinta yang bersifat romantis.
Hal ini bisa berlangsung seumur hidup,
karena kita tidak menginginkan sesuatu yang berlebih dari orang yang
kita cintai secara platonis. Betapa indahnya, biasa memiliki cinta jenis
ini. Tidak kuatir kehilangan, juga tidak kuatir dikuasai. Mengalir
bersama ke suatu tempat. Walau berjauhan, tetap masih memikirkan. Hanya
saja didunia yang serba kompleks ini, saya yakin cinta platonis
beringsut menjadi asap yang sudah kehilangan apinya. Namun semoga saja,
kita masih bisa melihat asap itu dan berusaha menjadi apinya suatu hari
nanti. Sebuah cinta yang indah dan tak bersyarat. Bukan tragis karena
dia yang dicinta tidak pernah hilang. Dan saat sentuhan seksual bukanlah
segalanya, jiwa menjadi pemenangnya.
(dikuti dari Alice R)
Jumat, 02 September 2011
Tentang Adik
"APA ESTI BISA KAYA MBAK LARAS?"
Pertanyaan menggelitik hati yang kerap kudengar dari kakekku. Hmm, mungkin hal ini kerap dialami pula oleh teman2 yang ditakdirkan sebagai seorang adik.
Jika kakak sukses dan menuai pujian dari banyak orang. Pasti otomatis, adiknya dituntut untuk sukses pula. Minimal menyamai pencapaian sang kakak dan kalau bisa di atas itu. Hal ini terkadang membuat tekanan batin tersendiri bagi para adik yg merasa dibanding-bandingkan dengan sang kakak. Namun, ada pula yang bisa menjadikan hal tsb motivasi. Yang terakhir ini yang harus kita contoh, jangan malah down.
So, buat para adik tetep semangat ya.. ;D
N tetep BE YOUR SELF! :)
Pertanyaan menggelitik hati yang kerap kudengar dari kakekku. Hmm, mungkin hal ini kerap dialami pula oleh teman2 yang ditakdirkan sebagai seorang adik.
Jika kakak sukses dan menuai pujian dari banyak orang. Pasti otomatis, adiknya dituntut untuk sukses pula. Minimal menyamai pencapaian sang kakak dan kalau bisa di atas itu. Hal ini terkadang membuat tekanan batin tersendiri bagi para adik yg merasa dibanding-bandingkan dengan sang kakak. Namun, ada pula yang bisa menjadikan hal tsb motivasi. Yang terakhir ini yang harus kita contoh, jangan malah down.
So, buat para adik tetep semangat ya.. ;D
N tetep BE YOUR SELF! :)
Sabtu, 13 Agustus 2011
SMS LEBARAN
buat teman2 yang butuh ide buat kata2 sms lebaran, mungkin ini bisa membantu... :)
Selepas Ramadhan,
semoga mutiara kesabaran,
keimanan, dan mahabbah pada Allah selalu terpatri dalam diri,
seharmoni dengan gelombang kehidupan yang tak selalu datar.
Mohon maaf lahir batin.
Misiii…
Mau minta maap nih!
Klo ada salah kata,
salah sikap,
gak bales sms,
gak ngangkat telpon,
Maapin yah!
Slamat hari raya idul fitri!
Bila ada kata terselip dusta, ada sikap membekas lara,
dan langkah menoreh luka,
semoga masih ada maaf tersisa.
Minal Aidin wal Faidzin
Selepas Ramadhan,
semoga mutiara kesabaran,
keimanan, dan mahabbah pada Allah selalu terpatri dalam diri,
seharmoni dengan gelombang kehidupan yang tak selalu datar.
Mohon maaf lahir batin.
Misiii…
Mau minta maap nih!
Klo ada salah kata,
salah sikap,
gak bales sms,
gak ngangkat telpon,
Maapin yah!
Slamat hari raya idul fitri!
Bila ada kata terselip dusta, ada sikap membekas lara,
dan langkah menoreh luka,
semoga masih ada maaf tersisa.
Minal Aidin wal Faidzin
Kapanpun lebarannya, ucapannya:
Taqaballahu minna wa minkum
minal aidzin wal faizin
mohon maaf lahir dan bathin
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa. Hidup ini terasa indah jika ada maaf. Taqabalallahu Minna Waminkum…
Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu. Silahkan kesah, kau bukan takdirku… mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku, dan Allah adalah kasihku… Maafkan segala kesalahan
Sebening fiber optic,
setinggi tower BTS,
secepat broadband access.
Kami sekeluarga mohon dibukakan bandwidth maaf selebar-lebarnya.
Rabu, 10 Agustus 2011
RAHASIA PUASA
Sebagai muslim yang sejati, kedatangan dan kehadiran Ramadhan yang mulia pada tahun ini merupakan sesuatu yang amat membahagiakan kita. Betapa tidak, dengan menunaikan ibadah Ramadhan, amat banyak keuntungan yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat
kelak.
Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada lima rahasia puasa yang bisa kita buka untuk selanjutnya bisa kita rasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan.
1. Menguatkan Jiwa
Dalam hidup hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang
didominasi oleh hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti
apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu
merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta
merugikan orang lain. Karenanya, di dalam Islam ada
perintah untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha
untuk bisa mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang
membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu
yang bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini
manusia mengalami kekalahan, malapetaka besar akan terjadi
karena manusia yang kalah dalam perang melawan hawa nafsu
itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah Swt
sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung
mengarahkan manusia pada kesesatan. Allah memerintahkan
kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yang
artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya
sesat berdasarkan ilmu-Nya. (QS 45:23)
Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil
mengendalikan hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi
kuat, bahkan dengan demikian, manusia akan memperoleh
derajat yang tinggi seperti layaknya malaikat yang suci
dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka
pintu-pintu langit hingga segala do’anya dikabulkan
oleh Allah Swt, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Ada
tiga golongan orang yang tidak ditolak do’a mereka:
orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan
do’a orang yang dizalimi. (HR. Tirmidzi)
2. Mendidik Kemauan
Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang
sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk
melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala.
Puasa yang baik akan membuat seseorang terus
mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang
untuk menyimpang begitu besar. Karena itu, Rasulullah Saw
menyatakan: Puasa itu setengah dari kesabaran.
Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani
seorang muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima
akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah
mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang sangat
besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang
muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yang
dialami sangat sulit.
3. Menyehatkan Badan
Disamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik
dan benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa
kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh
Rasulullah Saw, tetapi juga sudah dibuktikan oleh para
dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yang membuat kita
tidak perlu meragukannya lagi. Mereka berkesimpulan bahwa
pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan
dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga
mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi
perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga
untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk
udara.
4. Mengenal Nilai Kenikmatan
Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan
yang Allah berikan kepada manusia, tapi banyak pula
manusia yang tidak pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak
terasa nikmat karena menginginkan dua, dapat dua tidak
terasa nikmat karena menginginkan tiga dan begitulah
seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan
merenungi, apa yang diperolehnya sebenarnya sudah sangat
menyenangkan karena begitu banyak orang yang memperoleh
sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah dari apa
yang kita peroleh.
Maka dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh
memperhatikan dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah
diperolehnya, tapi juga disuruh merasaakan langsung betapa
besar sebenarnya nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan
minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan
pada saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat
dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk
air. Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik
kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah
berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yang pandai
bersyukur dan tidak mengecilkan arti kenikmatan dari Allah
meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. Rasa
syukur memang akan membuat nikmat itu bertambah banyak,
baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya,
Allah berfirman yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasati Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih. (QS 14:7)
5. Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain
Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada
kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang
lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan
akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara
penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari
sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan
rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang
mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum
teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di
Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di
Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia
lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak, Palestina dan
sebagainya.
Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu,
sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk
menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap
kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang
menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan
orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang
mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran
jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta,
kikir dan sebagainya.
Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka.
Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS 9:103)
Sambut dengan Gembira
Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting
bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus
menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa
gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita
bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan
meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.
Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus
kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin
memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk
mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat
kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt,
sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih
keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga
kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita
tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang
mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan
memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan
cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu
pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita
dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.
kelak.
Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada lima rahasia puasa yang bisa kita buka untuk selanjutnya bisa kita rasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan.
1. Menguatkan Jiwa
Dalam hidup hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang
didominasi oleh hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti
apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu
merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta
merugikan orang lain. Karenanya, di dalam Islam ada
perintah untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha
untuk bisa mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang
membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu
yang bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini
manusia mengalami kekalahan, malapetaka besar akan terjadi
karena manusia yang kalah dalam perang melawan hawa nafsu
itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah Swt
sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung
mengarahkan manusia pada kesesatan. Allah memerintahkan
kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yang
artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya
sesat berdasarkan ilmu-Nya. (QS 45:23)
Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil
mengendalikan hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi
kuat, bahkan dengan demikian, manusia akan memperoleh
derajat yang tinggi seperti layaknya malaikat yang suci
dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka
pintu-pintu langit hingga segala do’anya dikabulkan
oleh Allah Swt, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Ada
tiga golongan orang yang tidak ditolak do’a mereka:
orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan
do’a orang yang dizalimi. (HR. Tirmidzi)
2. Mendidik Kemauan
Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang
sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk
melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala.
Puasa yang baik akan membuat seseorang terus
mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang
untuk menyimpang begitu besar. Karena itu, Rasulullah Saw
menyatakan: Puasa itu setengah dari kesabaran.
Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani
seorang muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima
akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah
mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang sangat
besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang
muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yang
dialami sangat sulit.
3. Menyehatkan Badan
Disamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik
dan benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa
kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh
Rasulullah Saw, tetapi juga sudah dibuktikan oleh para
dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yang membuat kita
tidak perlu meragukannya lagi. Mereka berkesimpulan bahwa
pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan
dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga
mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi
perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga
untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk
udara.
4. Mengenal Nilai Kenikmatan
Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan
yang Allah berikan kepada manusia, tapi banyak pula
manusia yang tidak pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak
terasa nikmat karena menginginkan dua, dapat dua tidak
terasa nikmat karena menginginkan tiga dan begitulah
seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan
merenungi, apa yang diperolehnya sebenarnya sudah sangat
menyenangkan karena begitu banyak orang yang memperoleh
sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah dari apa
yang kita peroleh.
Maka dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh
memperhatikan dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah
diperolehnya, tapi juga disuruh merasaakan langsung betapa
besar sebenarnya nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan
minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan
pada saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat
dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk
air. Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik
kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah
berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yang pandai
bersyukur dan tidak mengecilkan arti kenikmatan dari Allah
meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. Rasa
syukur memang akan membuat nikmat itu bertambah banyak,
baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya,
Allah berfirman yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasati Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih. (QS 14:7)
5. Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain
Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada
kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang
lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan
akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara
penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari
sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan
rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang
mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum
teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di
Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di
Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia
lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak, Palestina dan
sebagainya.
Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu,
sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk
menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap
kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang
menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan
orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang
mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran
jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta,
kikir dan sebagainya.
Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka.
Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS 9:103)
Sambut dengan Gembira
Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting
bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus
menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa
gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita
bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan
meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.
Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus
kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin
memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk
mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat
kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt,
sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih
keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga
kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita
tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang
mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan
memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan
cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu
pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita
dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.
Langganan:
Postingan (Atom)